Duka, Juang dan Harap Pemilik Negeri



Sebelum merdeka itu
Negeri ini berjuang kepadanya
Tersiksa dan tertindas
Di rampas habis-habisan oleh mereka para penjajah
Mereka para penjajah itu

Ya
Mereka tak punya hati
Tak peduli jerit tangis para pemilik negeri
Terdengar gertak terkadang tembakan senjata
Tolong, tolong, tolong
Ampun
Membiarkan pemilik negeri kesakitan
Agar mereka semakin leluasa di negeri ini

Tiba saatnya
Berkumpul para pemuda-pemuda yang cerdas
Pemuda-pemuda yang tangguh
Di curahkan segala pikiran dan tenaga
Bersatu
Berjuang bersama untuk merdeka
Setiap pelosok negeri berpegang erat tangan
Menantang para penjajah
Menunjukkan pada negeri
Pemudanya layak menjadi pemilik utuh
Hingga tak peduli dengan nyawa yang satu

Kini negeri ini telah merdeka
Pemilik negeri hidup tanpa jajahan
Tapi mengapa
Nasib dulu terkadang tampak masih sama
Masih ada yang tersiksa, tertindas dan di rampas
Di tunjuklah pemimpin
Di beri kuasa
Pemimpin yang di harapkan menjaga
Melindungi
Membuat hati pemilik negeri merasa bahagia
Tapi kenapa
Semua kesenangan terlihat di tangan penguasa saja
Tega nian dia
Penguasa yang terlahir di tanah dan air yang sama

Pemilik negeri terus saja berharap
Mencoba
Mencari pemimpin yang di harapkan
Walau kepercayaan hampir tiada
Mereka bertanya
Masih adakah pemimpin yang baik?

Suhardin Djalal
Banda Aceh, 7 Mei 2016

Posting Komentar

0 Komentar