Jejak Langkah Bagian I


Selasa, 2 Januari 1996 bertepatan dengan 10 Sya'ban 1416 Hijriah, dalam suasana pedesaan ketika siang riuh malam hening, di desa Pemuka, Kec. Singkil, Kab. Aceh Selatan, berada di sekitar pinggiran sungai gerbang pintu keluar masuk arus Sungai Cinendang (Simpang Kanan) dan Sungai Suraya (Simpang Kiri) lahirlah seorang anak yang kemudian esok harinya diberi nama Suhardin. Kelahiran Suhardin ini tentunya merupakan anugerah dan kesenangan bagi seorang Ayah yang bernama (Bapak) Jalaluddin. D dan Ibu yang bernama (Umak) Jak'irah.

Suhardin bayi, biasa dibawa sang Ibu ke sawah, diayun di pondok (pepantakh) tengah sawah saat sang ibu bersawah, atau kadang juga Suhardin bayi tinggal di rumah dan dijaga oleh kakak-kakaknya. Suhardin bayi mempunyai beberapa abang dan kakak diantaranya Ogek Jalimin, Acik Mukhlis, Alm. Uning Rosni, Tongah Rajab Hendrawan, Udo Kamidin Djalal, Uteh Jamakiyah dan Udo Ketek Jaminuddin Djalal.

Suhardin pada usia balita, hidup dalam keadaan menghawatirkan (tidak seperti bayi sehat/normal lainnya). Suhardin bayi mempunyai sedikit permasalahan pada mental dengan beberpa kenyataan bahwa Suhardin balita tidak bisa mendengar suara mesin, Suhardin balira tidak bisa melihat mempelai, apabila salah satu kedua hal tersebut terjadi, Suhardin balita akan menangis/menjerit dan kondisi melemah disertai memerahnya sebagian tubuh. Selain hal tersebut, Suhardin balita juga tidak jarang berbicara sendiri ketika melihat objek tertentu (seperti: ketika melihat gambar angsa pada seng atap rumah, Suhardin balita biasanya langsung berkata "Patok saya Angsa") dan (seperti: ketika melihat semut berjalan berbaris, Suhardin balita biasanya langsung bersuara seperti sedang ain-mainan mobilan). Hal ini menyebabkan tidak jarangnya Suhardin balita berobat ke Dokter Tengkak (Wahidin) di Desa Handel, melalui perahu dayung (karena apabila naik boat kayu, Suhardin tidak bisa mendengar mesin). Seiring waktu, beberapa kelainan Suhardin balita tersebut akhirnya tersembuhkan tanpa diketahui tepat kapan dan obat yang mana, yang pastinya kelainan itu tidak lagi terlihat di usia 6 tahun ke atas. Note: Bagi yang tahu nama kelainan ini secara medis, mohon diberitahukan dalam komentar.

Pada tahun 2000, Suhardin dan keluarga pindah dari Desa Pemuka di pinggiran sungai ke Pemukiman baru yang jauh berada dekat laut.


Posting Komentar

0 Komentar