Refleksi 25 Tahun Usia

Sabtu, 10 Sya'ban 1441 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 4 April 2020 menjadi sebuah peringatan bagi saya. Betapa tidak, hari ini saya sudah genap berusia 25 Tahun.

Anak yang terlahir di Pemuka, tepi sungai 25 Tahun lalu. Anak yang pasti mempunyai keterbatasan segi perilaku maupun ilmu.

25 Tahun ini tentunya janganlah dipandang sebagai perayaan belaka, masa selalu menyimpan pelajaran sekaligus misteri.

Seperempat abad bukanlah usia yang sedikit, bahkan konon Rasulullah SAW. menikah di usia 25 Tahun. Hal itu menunjukkan kepada kita semua bahwa secara manusiawi usia 25 Tahun adalah usia matang seseorang untuk lebih bertanggung jawab kepada dirinya dan kepada orang lain.

Usia juga mestilah dipandang sebagai sebuah misteri. Kenapa tidak, sebab usia selalu berdekatan dengan takdir kematian, jarak terdekat manusia dengan sebuah pristiwa. Tidak dapat dipercepat juga tidak dapat diperlambat sepersekian detik pun. Mati adalah hal yang pasti tanpa tahu kapan ia terjadi.

Saya mungkin belum mampu menikah di usia ini mengikuti jejak Rasul. Saya juga mungkin masih banyak kekurangan dalam bertanggung jawab.

Sampai usia 25 tahun ini, sudah pasti saya banyak kesalahan.  Masih ada orang yang mungkin belum memaafkan saya, masih banyak orang tersakiti atas kesalahan saya, masih banyak orang yang saya pun belum meminta maaf padanya. 

Selain itu, masih banyak waktu yang tersia-sia, masih banyak perintah yang dilanggar, larangan yang tak diopen dan lain sebagainya.

Mohon ampun kepada Tuhan, mohon maaf kepada semua orang yang saya kecewakan, saya sakiti dan saya lukai, Baik sengaja maupun tidak sengaja.

Posting Komentar

0 Komentar