Gampong Demokrasi, Solusi Alternatif Atasi Money Politics

Pemilihan umum secara langsung, sejatinya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih wakil-wakil nya untuk mengisi jabatan publik baik itu eksekutif maupun legislatif. Wakil-wakil dari masyarakat itu kemudian nantinya membuat dan menjalankan kebijakan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Maka oleh sebab itu, melahirkan Pemilu yang bersih tentu akan melahirkan pemimpin yang bersih pula, sehingga sudah menjadi tugas kita bersama untuk terlibat menyukseskan pemilu yang bersih, Dr. Efendi Hasan menyampaikan materi dalam Focus Group Discussion(FGD) yang berlangsung pada hari Rabu, 16 Juni 2021 di Sekretariat Panwaslih Kabupaten Aceh Singkil.

FGD yang dilaksanakan oleh LPPM Unsyiah tersebut menghadirkan pemateri yang konsen di bidang pemilihan umum, diantaranya Dr. Efendi Hasan, M.A. (Dekan 1 FISIP Unsyiah), Salman, ST dan Deva Susanti, SP (Komisoner Panwaslih Aceh Singkil) serta Edi Sugianto (Ketua KIP Aceh Singkil). Sedangkan peserta yang hadir diantaranya mahasiswa, pemuda serta alumni SKPP Bawaslu RI.

Saya sendiri dalam kesempatan FGD ini hadir sebagai undangan peserta yang berasal dari Alumni SKPP Bawaslu RI.

FGD ini menurut saya sangat bermanfaat bagi kalangan pemilih dalam pemilu, sebab tema yang dibawa ialah Gampong Demokrasi : Solusi Alternatif Mencegah Money Politic.

Sedikit flashback ke belakang, awal tahun 2021 saya berkesempatan mengikuti Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang diadakan Bawaslu RI secara daring, yang selanjutnya kemudian dilakukan pula kegiatan tersebut secara tatap muka di Banda Aceh pada bulan November 2021. Selama mengikuti SKPP tersebut, saya mendapatkan banyak pengetahuan terkait pendidikan politik, kepemiluan dan tentu pengawasan kepemiluan, 

Adanya FGD yang dilakukan LPPM Unsyiah pada hari Rabu 16 Juni 2021 kemarin menambah pengetahuan baru terkhusus money politic.

Setiap penyelenggaraan Pemilu, money politic masih saja menjadi persoalan yang tidak dapat dipisahkan. Money politic masih masif terjadi setiap adanya pemilu. Tentu hal itu sangat menciderai demokrasi.

Pola-pola money politics selalu bervariasi.

Dalam masyarakat, khususnya Aceh Singkil, money politics masih terjadi. Dari pengakuan masyarakat, pola money politics yang terjadi sangat beragam, ada yang menerima uang langsung dari Times calon, adapula masyarakat yang diundang datang ke rumah calon untuk diberi uang. Pengakuan masyarakat yang menerima pun beragam, ada yang mengaku menerima uang karena ekonomi lemah, menerima uang saat pemilu karena sudah menjadi tradisi, bahkan adapula masyarakat yang mengatakan bahwa hanya hari pemilu ada kesempatan mendapatkan uang dari pejabat.

Sebagai alumni SKPP Bawaslu RI, saya merasa miris dengan kondisi itu, namun meskipun begitu saya juga harus tetap optimis bahwa money politics masih bisa diatasi.

Sejalan dengan itu, Gampong Demokrasi kemudian ditawarkan sebagai solusi untuk mencegah praktik money politic, minimal dalam wilayah Kampong. Gampong Demokrasi ini nantinya berbentuk relawan satgas yang mengawasi penyelenggaraan pemilu pada skala Kampong.

Pencegahan money politic memang sudah diupayakan oleh KIP dan Panwaslih dengan berbagai bentuk sosialisasi, perekrutan relawan maupun himbauan. Namun seperti yang disampaikan Edi Sugianto, partai politik seharusnya yang paling berperan besar mengampanyekan bahaya money politic, partai politik harus bisa menjadi teladan dan selalu membentuk pengkaderan yang baik. Sebab, partai politik hari ini masih terkesan sebagai perahu sesaat, partai politik masih saja instan dalam mencalonkan perwakilannya, mencalonkan figur yang bahkan tidak ada kaderisasi hanya karena figur tersebut memiliki dana yang besar.

Deva Susanti, SP selaku Komisioner Panwaslih  Aceh Singkil juga mengajak mahasiswa dan pemuda khusunya alumni SKPP untuk selalu menjadi garda dalam pengawasan pemilu, laporkan dan kumpulkan bukti pelanggaran agar ditindaklanjuti. Sebab, Panwaslih sering mengalami kendala pada pembuktian pelanggaran.

Pada akhirnya, selaku alumni SKPP Bawaslu RI yang telah mendapat banyak pengetahuan, melalui Gampong Demokrasi nantinya dengan secara kontinyu terus berupaya terlibat dalam menyukseskan pemilu yang bersih.

Posting Komentar

0 Komentar